Bangsaku ironi

Hidup memang dunia ini memang keras, semua aspek di dunia ini selalu di selimuti dengan duit duit dan duit, bahkan air putih pun bisa menghasilkan duit. Dunia ini rasanya memang sudah keras dan rakus untuk menindas manusia yang lemah. Kasihan melihat orang orang di jalanan yang tak mampu melanjutkan pendidikanya sampai jenjang di perguruan tinggi hanya di karenakan sebuah materi. Prihatin dengan kondisi bangsa ini yang semakin hari kian muncul berbagai permasalahan politik, ekonomi, budaya dan social yang tak kunjung berhenti. Ini sebetulnya adalah masalah kita bersama, masalah yang sudah seharusnya untuk kita fikirkan bersama dan kita carikan solusi alternative pemecahan masalah tersebut.
        Namun ironis dengan apa yang sedang terjadi di bangsa kita ini, berbagai permasalahan timbul bukan untuk di selesaikan secara musyawarah, bersatu, bersinergisme untuk mencari solusi justru saling lempar tangan dan menjatuhkan. Kondisi yang seperti ini jika di biarkan secara berlarut larut tentu akan membuat situasi di tanah air ini akan semaki kacau dan amburadul. Contoh kecil saja, permasalah mutu pendidikan di bangsa kita. Banyak polemic yang harus di selesaikan dengan segera suapaya maslaah tersebut tidak berkebelanjutan. Hak setiap warga Negara Indonesia untuk mengenyam pendidikan secara formal tertuang dalam UUD 1945 tentang hak dan kweajiban warga Negara Indonesia untuk mengyam pendidikan. Namun tetap saja pada eksekusinya terjadi penyimpangan terbukti pendidikan di era sekarang bukan di jadikan pondasi awal untuk membangun negeri, mencetak generasi muda yang unggul dan bermoral tapi justru menjadikan pendidikan ini sebagai ajang kopmersialiasai pendidikan. Ngeri memang melihat kondisi seperti ini terjadi di Indonesia.
        Bangsa Indonesia sebenarnya adalah bangsa yang besar, bangsa yang mempunyai banyak SDM maupun SDA yang begitu luar biasa, tapi peran dari pemerintah untuk mendayagunakan dan memanfaatkan input tersebut kurang secara komprhensif dan serius. Sebagai contoh di papua sendiri, daerah ujung timur Indonesia itu mempunyai potensi alam yang sangat luar biasa untuk di kembangkan, tambang mas dan batubara contohnya. Namun kembali lagi, pemerintah di sini kurang peka dan serius dalam mengembangkan SDA dan SDMA yang ada. Tambang emas yang ada di papua terpaksa harus di kontrakan dengan perusahaan asing asal amerika serikat bernama PT FREEPORT Indonesia.
Hal ini justru sangat merugikan bagi bangsa Indonesia, tambang duit kok di kontrakan. Ini lah yang menyebabkan kenapa masyarakat papua di sana geram dan menginginkan untuk memisahkan diri dari NKRI karena tidak seirusnya pemerintah dalam mewujudkan sila ke 5 dari pancasila yang berbunyi “ keadilan social bagi seluruh rakyat Indonesia “. Selain kasus PT Freeport tersebut masih banyak kasus kasu lain yang belum terbongkar. Di samping itu Kualitas SDM kita masih jauh lebih rendah di bandingkan dengan Negara tetangga, seperti singapura, dan Malaysia. Singapura sendiri adalah Negara dengan luas daratan yang masih di bawah Indonesia, mereka hanya memiliki luas Negara seperempat dari Indonesia, tetapi yang harus menjadi pertanyaan adalah kenapa Singapura yang notabenya negara kecil mampu lebih unggul dan maju di atas Indonesia???
Sudah jelas bahwa tingkat keseriusan pemerintahlah yang menetukan bagaimana SDM dan SDA di Indonesia mampu di kembangkan dan di dayagunakan. Potensi dan kualitias SDM Indonesia tak kalah jauh beda dengan luar, hal ini dapat kita lihat dengan lahirnya sang juara olimpiade fisika international yang berasal dari timur papua asuhan Prof Yohanse surya.
Sekarang bagaimana bangsa kita mampu mengolah SDM yang sangat berpotensi tersebut menjadi barang yang unggul dan berharga jika pemerintah kurang memberikan banyak kesempatan dan peluang untuk masywarakat Indonesia dalam mengenyam dunia pendidikan. Ini adalah permaslahan kita bersama, bukan permasalahan presiden, menteri DPR, maupun HAKIM, karna kita lahir di tanah air ibu pertiwi, sudah saatnya kita bangun, dan berkontribusi untuk membangun NEGERI yang madani dan selalu berpegang teguh pada IDEOLOGI.

MERDEKA,….

SHARE ON:

Hello friends, My names is Aziz. I am a student at Jenderal Soedirman University. You can contact me by email: azizyoungfarmer@doctor.com and My Pin Blackberry Messenger 51DF7A8C

    Blogger Comment

0 komentar:

Posting Komentar