Praktikum Mikrobiologi Faperta Unsoed Part III

Seorang mahasiswa yang telah menempuh studinya pada tahap akhir di wajibkan untuk membuat sebuah karya yang bernama skripsi. Skripsi yang mahasiswa hasilkan tersebut harus mengacu kepada data data, dan data data ini tak lepas dari namanya penelitian. Jadi bagi mahasiswa yang mau menyelesaikan studi akhrinya harus melakukan penelitian baru kemudian menyusun data data hasil penelitian dalam bentuk karya yang di kenal dengan nama Skripsi ( untuk jenjang Stratan 1), untuk jenjang Strata 2 ( thesis ), sedangkan untuk Strata 3 ( Disertasi ). Hehe
Terus apa hubunganya dengan judul praktikum mikrobiologi yang petani muda tulis kali ini, hayoo kira kira apa ya? Siapa yang tahu tunjuk jari? J
Sesuatu yang  besar itu lahir karna melewati dan di dahului sesuatu yang kecil, kira kira analoginya seperti itu. Hehe. Jika kita ingin membuat suatu karya yang besar sudah seharusnya kita juga melewati suatu proses proses kecil yang berada di bawahnya.
Sebelum para mahasiswa melakukan penelitian, simulasi dan praktek bagaimana melakukan penelitian dengan baik sesuai dengan ketetapan dan prosedur yang berlaku itu membutuhkan suatu wadah untuk kita berlatih, Nah praktikum inilah wadah bagi para mahasiswa yang mau melakukan penelitian. Mereka harus memulai dari yang kecil terlebih dahulu, jika mereka mampu menyelesaikan yang kecil dengan baik, barulah mereka memulai tingakt yang lebih tinggi yaitu melakukan penelitian. Karna penelitian itu biasanya juga mengandung objek, stimulus ( Perlakuan ) dan Hasil ( respon dariperlakuan yang telah kita berikan ) seperti apa yang sedang kita praktikumkan sekarang.
Itulah mengapa kita harus melakukan yang namanya praktikum, agar nantinya ketika kita melakukan penelitian sudah ada bekal praktek dan teori yang cukup untuk melakukan penelitian. Hehe
Karna sebelumnya petani muda juga sudah bercerita sedikit tentang bagaimana Serunya praktikum mikrobiologi part II, Maka kali ini petani muda akan bercerita tentang praktikum Mikrobiologi Part III,  Cekidot.
Acara praktikum mikrobiologi Part III kali ini akan membahas dan melakukan praktek pembuatan media pertumbuhan bagi mikroba yang akan kita kultivasikan. So, jangan kemana mana stay tune J hehe
Sebelumnya telah di perkenalkan terlebih dahulu macam macam dan jenis dari media media itu sendiri. Kali ini media dalam Mikrobiologi di bedakan menjadi tiga golongan :
1.   Berdasar komposisinya terdapat media :
·         Media sintesis
·         Medium non sintesis
·         Medium semi sintetis
2.   Berdasar konsistensinya terdapa media :
·         Padat
·         Semi padat
·         Cair
3.   Berdasarkan dari tujuanya terdapat media :
·         Medium isolasi
·         Medium selektif
·         Medium diferensiasi
·         Medium di perkaya
Dari jenis jenis media yang telah petani muda sebutkan di atas, media media tersebut merupakan media media yang biasanya di gunakan dalam bidang mikrobiologi pertanian. Namun kali ini petani muda hanya membuat media pertumbuhan dari bahan dasar kentang ( Potato ) dan bahan dasar taoge. Untuk yang berbahan kentang biasanya kita sebut dengan media PDA yaitu (Potato Dextrose agar), sedangkan untuk yang berbahan dasar taoge kita sebut dengan media pertumbuhan NA( Nutrient Agar).
Setalah mengenal dari jenis jenis media yang di gunakan dalam bidang mikrobiologi serta media yang akan petani muda unsoed buat, sebenarnya tujuan dari praktikum mikrobiologi acara pembuatan media pertumbuhan kali ini adalah supaya mahasiswa atau praktikan mampu membuat media pertumbuhan Nutrient agar yang berbahan dasar taoge, dan potato dextrose agar yang berbahan dasar kentang.
Karena di sini terdapat 2 jenis media yang petani muda unsoed akan buat, jadi kali ini akan di jelaskan satu persatu pembuatan media pertumbuhan. Untuk yang pertama adalah pembuatan media pertumbuhan Nutrient agar (NA).
Tahap pertama dalam pembuatan media pertumbuhan nutrient agar (NA) kali ini adalah dengan menimbang seluruh komponen komponen dasar bahan pembuat media Nutrient agar itu sendiri dengan menggunakan timbangan analitis supaya komponen bahan dasar tersebut sesuai volume yang telah di tetapkan. Adapun untuk komposisinya sebagai berikut :
1.   Taoge extract sebanyak 100 gram
2.   Peptone atau dextrose sebanyak 2,5 gram
3.   Agar sebanyak 10 gram
4.   Akuades sebanyak 500 ml
Setelah mengetahui komposisi dari masing masing bahan dasar pembuatan media nutrient agar ini, langkah selanjutnya adalah melarutkan semua bahan bahan tersebut kedalam sebagian aquades kecuali agar, dan agar ini di larutkan dan di panaskan menggunakan sebagian akuades lainya. Setelah larut kedua suspense tersebut di campur, lalu di kembalikan  volumenya menjadi volume awal 500 ml. selanjutnya di distribusikan sesuai kebutuhan dalam tabung reaksi atau Erlenmeyer. Tahap akhit dari pembuatn media kali ini adalah di tutup dengan menggunakan kapas yang di lapisi alumunium foil atau kertas payung. Setelah semua prose situ selesai, langkah selanjutnya adalah mensterlisasikan media pertumbuhan yang telah di buat tersebut dalam autoklaf selama 15 menit dengan suhu berkisar 121 C dan tekanan 15 lbs.
Sedangkan pada pembuatan media pertumbuhan Potato dextrose agar (PDA), tak jauh beda dengan pembuatan media pertumbuhan pada nutrient agar, hanya saja yang membedakanya adalah dari komposisi masing masing bahan dasar media terserbut. Untuk media pertumbuhan nutrient agar komposisi dasarnya adalah taoge, sedangkan pada media pertumbuhan potatoe dextrose agar komposisinya adalah kentang.
Seperti biasa, langkah pertama adalah menimbang seluruh komponen komponen media dengan menggunakan timbangan analitis agar volume yang di inginkan sesuai dengan komposisi media PDA. Komposisinya adalah sebagai berikut :
1.   Kentang ( potato ) sebanyak 50 gram
2.   Peptone atau dextrose sebanyak 5 gram
3.   Agar sebanyak 5 gram
4.   Akuades sebanyak 250 ml
Setelah semua bahan bahan di timbang sesuai dengan komposisi di atas, langakah pertama adalah merebus kentang ke dalam sebagian akuades. Lalu agar di larutkan dengan di panaskan menggunakan sebagian akuades lainya. Setelah kentang yang di rebus lunak, air dari rebusan kentang tersebut di saring dan di campur dengan peptone dan larutan agar, setelah kedua bahan tersebut di campur lalu kembalikan volume menjadi 250 ml ( volume awal ). Selanjutnya di distribusikan sesuai kebutuhan, dalam tabung reaksi atau pun Erlenmeyer dengan di lapisi menggunakan alumunium foil atau kertas payung. Tahap terakhir adalah mensterilisasikan media tersebut kedalam autoklaf selama 15 menit dengan suhu 121 C dan tekanan 15 lbs.
Nah itu cerita sedikit tentang pengalaman praktikum kali ini, perlu di ketahui bahwa fungsi dari sterilisasi media pertumbuhan yang telah do buat tadi adalah supaya menghindari terjadinya kontaminasi oleh bakteri maupun mikroorganisme lain. Karena kita bekerja di bidang mikrobiologi yang syarat aseptis, jadi sterilisasi kali ini mutlak di lakukan.
Dan perlu sebagai catatan saja, pada saat merebus kentang dan taoge dengan menggunakan akuades, harus di perhatikan bahwa kentang dan taoge yang kita rebus benar benar sudah lunak, indikator kentang dan taoge tersebut sudah lunak adalah dengan menusuk bagian kentang, jika sudah terasa empuk berarti kentang tersbut sudah lunak, sedangkan parameter untuk taoge yaitu berubahnya warna pada toage, jika sebelumnya taoge yang kita rebus batangnya masih putiih bening, ketika matang dan lunak batang tersebut akan berubah warna menjadi putih krem atau putih ke keruh keruhan. Untuk perebusan kentang dan taoge kali ini yang di ambil bukan kentang dan taogenya, akan tetapi air dari kentang dan air taoge yang sudah matang atau di kenal dengan air ekstrakan dari kentang dan taoge.
Mungkin itu sedikit cerita dari petani muda unsoed, semoga cerita praktikum kali ini dapat memberikan manfaat dan sedikit pengetahuan bagi kawan kawan semuanya.. Hehe
See you next time,.
SALAM …..




SHARE ON:

Hello friends, My names is Aziz. I am a student at Jenderal Soedirman University. You can contact me by email: azizyoungfarmer@doctor.com and My Pin Blackberry Messenger 51DF7A8C

    Blogger Comment

0 komentar:

Posting Komentar